kata yg mungkin dapat memberi anda inspirasi

kata-kata mutiara with english version

Smile is the shortest distance between two people.

Real power does not hit hard , but straight to the point.

You have to endure caterpillars if you want to see butterflies.

Only the man who is in the truth is a free man.

Every dark light is followed by a light morning.

Laughing is healthy, especially if you laugh about yourself.

The danger of small mistakes is that those mistakes are not always small.

To be silent is the biggest art in a conversation.

The worst in the business world is the situation of no decision.

Dig a well before you become thirsty.

Good manners consist of small sacrifices.

IDEAS ARE ONLY SEEDS, TO PICK THE CROPS NEEDS PERSPIRATION.

LAZINESS MAKES A MAN SO SLOW THAT POV ERTY SOON OVERTAKE HIM.

THOSE WHO ARE ABLE TO CONTROL THEIR RAGE CAN CONQUER THEIR MOST SERIOUS ENEMY.

KNOWLEDGE AND SKILLS ARE TOOLS, THE WORKMAN IS CHARACTER.

A HEALTHY MAN HAS A HUNDRED WISHES, A SICK MAN HAS ONLY ONE.

THE MAN WHO SAYS HE NEVER HAS TIME IS THE LAZIEST MAN.

POLITENESS IS THE OIL WHICH REDUCES THE FRICTION AGAINST EACH OTHER

A DROP OF INK CAN MOVE A MILLION PEOPLE TO THINK.

February 10, 2009 Posted by | new realise | Leave a comment

Semangat untuk berani memulai dari kecil,berani gagal,dan berani bangkit lagi(start small)Semangat untuk berani memulai dari kecil,berani gagal,dan berani bangkit lagi(start small)Semangat untuk berani memulai dari kecil,berani gagal,dan berani bangkit lagi(start small)Semangat untuk berani memulai dari kecil,berani gagal,dan berani bangkit lagi(start small)

Visi saja tidak cukup!!!seseorang yang meng-klaim dirinya adalah seorang calon young entrepreneur haruslah juga mempunyai semangat yang besar untuk memulai dan mencoba membuka usaha sendiri, terutama semangat untuk memulai usaha dari skala kecil(start small),bahkan jika perlu dari nol. berbeda dari visi usaha yang harus besar,dalam pelaksanaannya memulai usaha tidaklah selalu harus dimulai dari hal-hal yang besar.sering kali memulai usaha dari kecil justru lebih bijaksana. dalam halaman berikut-berikutnya kita akan banyak membahas atau menyinggung mengenai sisi-sisi positif memulai usaha dari skala kecil.memulai dari kecil(start small)jelas lebih membutuhkan semangat ekstra,termasuk diantaranya semangat untuk terus bertahan dan bangkit lagi jika usahanya tersebut mengalami gangguan-gangguan yang tentu saja tidak lajim tejadi dalam suatu perjalanan usaha. semangat ini sangat diperlukan untuk mengatasi kelelahan mental yang mungkin terjadi jika terjadi kegagalan demi kegagalan beruntun dalam usahanya.

February 9, 2009 Posted by | Uncategorized | 1 Comment

tak ada yang abadi

street girl face on bw

 

•Yang indah hanya sementara
•Yang abadi adalah kenangan
•Yang ikhlas hanya dari hati
•Yang tulus hanya dari sanubari
•Tidak mudah mencari yang hilang
•Tidak mudah mengejar impian
•Namun yg lebih susah mempertahankan yg ada
Karena walaupun tergenggam bisa terlepas juga
•Ingatlah pada pepatah,
“Jika kamu tidak memiliki apa yang kamu sukai, maka sukailah apa yang kamu miliki saat ini”
•Belajar menerima apa adanya dan berpikir positif….
•Hidup bagaikan mimpi, seindah apapun, begitu bangun semuanya sirna tak berbekas
•Rumah mewah bagai istana, harta benda yang tak terhitung, kedudukan, dan jabatan yg luar biasa.

Namun…
Ketika nafas terakhir tiba, sebatang jarum pun tak bisa dibawa pergi
Sehelai benang pun tak bisa dimiliki
Apalagi yang mau diperebutkan
Apalagi yang mau disombongkan

•Maka jalanilah hidup ini dengan keinsafan nurani
•Jangan terlalu perhitungan
•Jangan hanya mau menang sendiri
•Jangan suka sakiti sesama apalagi terhadap mereka yang berjasa bagi kita
•Belajarlah tiada hari tanpa kasih
•Selalu berlapang dada dan mengalah
•Hidup ceria, bebas leluasa…
•Tak ada yang tak bisa di ikhlaskan….
•Tak ada sakit hati yang tak bisa dimaafkan
•Tak ada dendam yang tak bisa terhapus…♥ (y) O:)

July 9, 2013 Posted by | Uncategorized | Leave a comment

Kisah nyata dari seorang wanita karir

Untuk seorang ibu yang sibuk bekerja dan bekerja….

Saya seorang ibu dengan 2 orang anak , mantan direktur sebuah Perusahaan
multinasional. Mungkin anda termasuk orang yang menganggap saya orang yang
berhasil dalam karir namun sungguh jika seandainya saya boleh memilih maka
saya akan berkata kalau lebih baik saya tidak seperti sekarang dan
menganggap apa yang saya raih sungguh sia-sia.

Semuanya berawal ketika putri saya satu-satunya yang berusia 19 tahun baru
saja meninggal karena overdosis narkotika.
Sungguh hidup saya hancur berantakan karenanya, suami saya saat ini masih
terbaring di rumah sakit karena terkena stroke dan mengalami kelumpuhan
karena memikirkan musibah ini.

Putera saya satu-satunya juga sempat mengalami depresi berat dan Sekarang
masih dalam perawatan intensif sebuah klinik kejiwaan, dia juga merasa
sangat terpukul dengan kepergian adiknya. Sungguh apa lagi yang bisa saya
harapkan.

Kepergian Maya dikarenakan dia begitu guncang dengan kepergian Bik Inah
pembantu kami..

Hingga dia terjerumus dalam pemakaian Narkoba.

Mungkin terdengar aneh kepergian seorang pembantu bisa membawa dampak
Begitu hebat pada putri kami.

Harus saya akui bahwa bik Inah sudah seperti keluarga bagi kami, dia telah
ikut bersama kami sejak 20 tahun yang lalu dan ketika Doni berumur 2
tahun.

Bahkan bagi Maya dan Doni, bik Inah sudah seperti ibu kandungnya sendiri.

Ini semua saya ketahui dari buku harian Maya yang saya baca setelah dia
meninggal..

Maya begitu cemas dengan sakitnya bik Inah, berlembar-lembar buku
hariannya berisi hal ini.

Dan ketika saya sakit (saya pernah sakit karena kelelahan dan diopname di
rumah sakit selama 3 minggu)

Maya hanya menulis singkat sebuah kalimat di buku hariannya “Hari ini Mama
sakit di Rumah sakit” , hanya itu saja.

Sungguh hal ini menjadikan saya semakin terpukul.

Tapi saya akui ini semua karena kesalahan saya.

Begitu sedikitnya waktu saya untuk Doni, Maya dan Suami saya.

Waktu saya habis di kantor, otak saya lebih banyak berpikir tentang
keadaan perusahaan dari pada keadaan mereka.

Berangkat jam 07:00 dan pulang di rumah 12 jam kemudian, bahkan mungkin
lebih.

Ketika sudah sampai rumah rasanya sudah begitu capai untuk memikirkan
urusan mereka.

Memang setiap hari libur kami gunakan untuk acara keluarga, namun
sepertinya itu hanya seremonial dan rutinitas saja, ketika hari Senin tiba
saya dan suami sudah seperti “robot” yang terprogram untuk urusan kantor.

Sebenarnya ibu saya sudah berkali-kali mengingatkan saya untuk berhenti
bekerja sejak Doni masuk SMA namun selalu saya tolak, saya anggap ibu
terlalu kuno cara berpikirnya.
Memang Ibu saya memutuskan berhenti bekerja dan memilih membesarkan kami 6
orang anaknya.

Padahal sebagai seorang sarjana ekonomi karir ibu waktu itu katanya sangat
baik.

Dan ayahpun ketika itu juga biasa-biasa saja dari segi karir dan
penghasilan.

Meski jujur saya pernah berpikir untuk memutuskan berhenti bekerja dan mau
mengurus Doni dan Maya, namun selalu saja perasaan bagaimana kebutuhan
hidup bisa terpenuhi kalau berhenti bekerja, dan lalu apa gunanya saya
sekolah tinggi-tinggi? .

Meski sebenarnya suami saya juga seorang yang cukup mapan dalam karirnya
dan penghasilan.

Dan biasanya setelah ada nasehat ibu saya menjadi lebih perhatian pada
Doni dan Maya namun tidak lebih dari dua minggu semuanya kembali seperti
asal urusan kantor dan karir fokus saya.

Dan kembali saya menganggap saya masih bisa membagi waktu untuk mereka,
toh teman yang lain di kantor juga bisa dan ungkapan “kualitas pertemuan
dengan anak lebih penting dari kuantitas” selalu menjadi patokan saya.

Sampai akhirnya semua terjadi dan diluar kendali saya dan berjalan begitu
cepat sebelum saya sempat tersadar.

Maya berubah dari anak yang begitu manis menjadi pemakai Narkoba.

Dan saya tidak mengetahuinya! !! Sebuah sindiran dan protes Maya saat ini
selalu terngiang di telinga.

Waktu itu bik Inah pernah memohon untuk berhenti bekerja dan memutuskan
kembali ke desa untuk membesarkan Bagas, putera satu-satunya, setelah dia
ditinggal mati suaminya .. Namun karena Maya dan Doni keberatan maka
akhirnya kami putuskan agar Bagas dibawa tinggal bersama kami.

Pengorbanan bik Inah buat Bagas ini sangat dibanggakan Maya.
Namun sindiran Maya tidak begitu saya perhatikan. Akhirnya semua terjadi ,
setelah tiba-tiba jatuh sakit kurang lebih dua minggu, bik Inah meninggal
dunia di Rumah Sakit.

Dari buku harian Maya saya juga baru tahu kenapa Doni malah pergi dari
rumah ketika bik Inah di Rumah Sakit.

Memang Doni pernah memohon pada ayahnya agar bik Inah dibawa ke Singapore
untuk berobat setelah dokter di sini mengatakan bahwa bik Inah sudah masuk
stadium 4 kankernya.

Dan usul Doni kami tolak hingga dia begitu marah pada kami. Dari sini saya
kini tahu betapa berartinya bik Inah buat mereka, sudah seperti ibu
kandungnya!
menggantikan tempat saya yang seolah hanya bertugas melahirkan mereka saja
ke dunia.

Tragis !

Dan sebuah foto “keluarga” di dinding kamar Maya sering saya amati Kalau
lagi kangen dengannya. Beberapa bulan yang lalu kami sekeluarga ke desa
bik Inah.

Atas desakan Maya kami sekeluarga menghadiri acara pengangkatan Bagas
sebagai kepala sekolah madrasah setelah dia selesai kuliah dan belajar di
pesantren.

Dan Doni pun begitu bersemangat untuk hadir di acara itu padahal dia
paling susah untuk diajak ke acara serupa di kantor saya atau ayahnya.

Dan difoto “keluarga” itu tampak bik Inah, Bagas, Doni dan Maya tersenyum
bersama.

Tak pernah kami lihat Maya begitu senang seperti saat itu dan seingat saya
itulah foto terakhirnya.

Setelah bik Inah meninggal Maya begitu terguncang dan shock, kami sempat
merisaukannya dan membawanya ke psikolog ternama di Jakarta.

Namun sebatas itu yang kami lakukan setelah itu saya kembali berkutat
dengan urusan kantor.

Dan di halaman buku harian Maya penyesalan dan air mata tercurah.

Maya menulis :
“Ya Tuhan kenapa bik Inah meninggalkan Maya, terus siapa yang bangunin
Maya, siapa yang nyiapin sarapan Maya, siapa yang nyambut Maya kalau
pulang sekolah, Siapa yang ngingetin Maya buat berdoa, siapa yang Maya
cerita kalau lagi kesel di
sekolah, siapa yang nemenin Maya kalo nggak bisa tidur……. …Ya Tuhan ,
Maya kangen banget sama bik Inah” bukankah itu seharusnya tugas saya
sebagai ibunya, bukan bik Inah ?

Sungguh hancur hati saya membaca itu semua, namun semuanya sudah terlambat
tidak mungkin bisa kembali,

seandainya semua bisa berputar kebelakang saya rela berkorban apa saja
untuk itu.

Kadang saya merenung sepertinya ini hanya cerita sinetron di TV dan saya
pemeran
utamanya. Namun saya tersadar ini real dan kenyataan yang terjadi.

Sungguh saya menulis ini bukan berniat untuk menggurui siapapun tapi
sekedar pengurang sesal saya semoga ada yang bisa mengambil pelajaran
darinya.

Biarkan saya yang merasakan musibah ini karena sungguh tiada terbayang
beratnya.

Semoga siapapun yang membaca tulisan ini bisa menentukan “prioritas hidup
dan tidak salah dalam memilihnya”. Biarkan saya seorang yang mengalaminya.

Saat ini saya sedang mengikuti program konseling/therapy untuk
menentramkan hati saya.

Berkat dorongan seorang teman saya beranikan tulis ini semua.

Saya tidak ingin tulisan ini sebagai tempat penebus kesalahan saya, karena
itu tidak mungkin! Dan bukan pula untuk memaksa anda mempercayainya, tapi
inilah faktanya.

Hanya semoga ada yang memetik manfaatnya.

Dan saya berjanji untuk mengabdikan sisa umur saya untuk suami dan Doni.

Dan semoga Tuhan mengampuni saya yang telah menyia-nyiakan amanahNya pada
saya.

Dan disetiap berdoa saya selalu memohon “YA Tuhan seandainya Engkau akan
menghukum Maya karena kesalahannya, sungguh tangguhkanlah Ya Tuhan,
biar saya yang menggantikan tempatnya kelak, biarkan buah hatiku tentram
di sisiMu”.

Semoga Tuhan mengabulkan doa saya.

March 16, 2009 Posted by | new realise | Leave a comment

Apa Itu Bahagia

Suatu ketika, ada seorang pemuda di tepian telaga. Ia tampak termenung. Tatapan matanya kosong, menatap hamparan air di depannya. Seluruh penjuru mata angin telah dilewatinya, namun tak ada satupun titik yang membuatnya puas.
Kekosongan makin senyap, sampai ada suara yang menyapanya. Ada orang lain di sana.
“Sedang apa kau di sini anak muda?” tanya seseorang. Rupanya ada seorang kakek tua. “Apa yang kau risaukan..?” Anak muda itu menoleh ke samping, “Aku lelah Pak Tua. Telah berkilo-kilo jarak yang kutempuh untuk mencari kebahagiaan, namun tak juga kutemukan rasa itu dalam diriku. Aku telah berlari melewati gunung dan lembah, tapi tak ada tanda kebahagiaan yang hadir dalam diriku. Kemana kah aku harus mencarinya? Bilakah kutemukan rasa itu?”
Kakek Tua duduk semakin dekat, mendengarkan dengan penuh perhatian. Dipandangnya wajah lelah di depannya. Lalu, ia mulai bicara, “di depan sana, ada sebuah taman. Jika kamu ingin jawaban dari pertanyaanmu, tangkaplah seekor kupu-kupu buatku”. Mereka berpandangan. “Ya…tangkaplah seekor kupu-kupu buatku dengan tanganmu”, sang Kakek mengulang kalimatnya lagi.
Perlahan pemuda itu bangkit. Langkahnya menuju satu arah, taman. Tak berapa lama, dijumpainya taman itu. Taman yang semarak dengan pohon dan bunga-bunga yang bermekaran. Tak heran, banyak kupu-kupu yang beterbangan di sana. Sang kakek, melihat dari kejauhan, memperhatikan tingkah yang diperbuat pemuda yang sedang gelisah itu.
Anak muda itu mulai bergerak. Dengan mengendap-endap, ditujunya sebuah sasaran.
Perlahan. Namun, Hap! sasaran itu luput. Dikejarnya kupu-kupu itu ke arah lain. Ia tak mau kehilangan buruan. Namun lagi-lagi. Hap!. Ia gagal. Ia mulai berlari tak beraturan. Diterjangnya sana-sini. Ditabraknya rerumputan dan tanaman untuk mendapatkan kupu-kupu itu. Diterobosnya semak dan perdu di sana . Gerakannya semakin liar.
Adegan itu terus berlangsung, namun belum ada satu kupu-kupu yang dapat ditangkap. Sang pemuda mulai kelelahan. Nafasnya memburu, dadanya bergerak naik-turun dengan cepat. Sampai akhirnya ada teriakan, “Hentikan dulu anak muda. Istirahatlah. ” Tampak sang Kakek yang berjalan perlahan. Akan tetapi lihatlah, ada sekumpulan kupu-kupu yang beterbangan di sisi kanan-kiri kakek itu. Mereka terbang berkeliling, sesekali hinggap di tubuh tua itu.
“Begitukah caramu mengejar kebahagiaan? Berlari dan menerjang? Menabrak-nabrak tak tentu arah, menerobos tanpa peduli apa yang kau rusak?” Sang Kakek menatap pemuda itu. “Nak, mencari kebahagiaan itu seperti menangkap kupu-kupu. Semakin kau terjang, semakin ia akan menghindar. Semakin kau buru, semakin pula ia pergi dari dirimu.”
“Namun, tangkaplah kupu-kupu itu dalam hatimu. Karena kebahagiaan itu bukan benda yang dapat kau genggam, atau sesuatu yang dapat kau simpan. Carilah kebahagiaan itu dalam hatimu. Telusuri rasa itu dalam kalbumu. Ia tak akan lari kemana-mana. Bahkan, tanpa kau sadari kebahagiaan itu sering datang sendiri.”
Kakek Tua itu mengangkat tangannya. Hap, tiba-tiba, tampak seekor kupu-kupu yang hinggap di ujung jari. Terlihat kepak-kepak sayap kupu-kupu itu, memancarkan keindahan ciptaan Tuhan. Pesonanya begitu mengagumkan, kelopak sayap yang mengalun perlahan, layaknya kebahagiaan yang hadir dalam hati. Warnanya begitu indah, seindah kebahagiaan bagi mereka yang mampu menyelaminya.
***
Teman, mencari kebahagiaan adalah layaknya menangkap kupu-kupu. Sulit, bagi mereka yang terlalu bernafsu, namun mudah, bagi mereka yang tahu apa yang mereka cari. Kita mungkin dapat mencarinya dengan menerjang sana-sini, menabrak sana-sini, atau menerobos sana-sini untuk mendapatkannya. Kita dapat saja
mengejarnya dengan berlari kencang, ke seluruh penjuru arah. Kita pun dapat meraihnya dengan bernafsu, seperti menangkap buruan yang dapat kita santap setelah mendapatkannya.
Saya percaya, bahagia itu ada dimana-mana. Rasa itu ada di sekitar kita. Bahkan mungkin, bahagia itu “hinggap” di hati kita, namun kita tak pernah memperdulikannya. Mungkin juga, bahagia itu beterbangan di sekeliling kita, namun kita terlalu acuh untuk menikmatinya.

– Dari Seorang Teman –

March 16, 2009 Posted by | new realise | Leave a comment

kata-kata cinta

Cinta tidak pernah meminta,

ia sentiasa memberi,

cinta membawa penderitaan,

tetapi tidak pernah berdendam,

tak pernah membalas dendam.

Di mana ada cinta di situ ada kehidupan;

manakala kebencian membawa kepada kemusnahan.

Tuhan memberi kita dua kaki untuk berjalan,

dua tangan untuk memegang,

dua telinga untuk mendengar dan dua mata untuk melihat.

Tetapi mengapa Tuhan hanya menganugerahkan sekeping hati pada kita?

Karena Tuhan telah memberikan sekeping lagi hati pada seseorang untuk kita mencarinya.

Itulah namanya Cinta.

Ada 2 titis air mata mengalir di sebuah sungai.

Satu titis air mata tu menyapa air mata yg satu lagi,

” Saya air mata seorang gadis yang mencintai seorang lelaki tetapi telah kehilangannya. Siapa kamu pula?”.

Jawab titis air mata kedua tu, ” Saya air mata seorang lelaki yang menyesal membiarkan seorang gadis yang mencintai saya berlalu begitu sahaja.”

Cinta sejati adalah ketika dia mencintai orang lain,

dan kamu masih mampu tersenyum,

sambil berkata: aku turut bahagia untukmu.

Jangan sesekali mengucapkan selamat tinggal jika kamu masih mau mencoba.

Jangan sesekali menyerah jika kamu masih merasa sanggup.

sesekali mengatakan kamu tidak mencintainya lagi jika kamu masih tidak dapat melupakannya.

Perasaan cinta itu dimulai dari mata, sedangkan rasa suka dimulai dari telinga.

Jadi jika kamu mahu berhenti menyukai seseorang, cukup dengan menutup telinga.

Tapi apabila kamu Coba menutup matamu dari orang yang kamu cintai, cinta itu berubah menjadi titisan air mata dan terus tinggal dihatimu dalam jarak waktu yang cukup lama Cinta datang kepada orang yang masih mempunyai harapan walaupun mereka telah dikecewakan.

Kepada mereka yang masih percaya, walaupun mereka telah dikhianati. Kepada mereka yang masih ingin mencintai, walaupun mereka telah disakiti sebelumnya dan kepada mereka yang mempunyai keberanian dan keyakinan untuk membangunkan kembali kepercayaan.

Jangan simpan kata-kata cinta pada orang yang tersayang sehingga dia meninggal dunia , lantaran akhirnya kamu terpaksa catatkan kata-kata cinta itu pada pusaranya .

Sebaliknya ucapkan kata-kata cinta yang tersimpan dibenakmu itu sekarang selagi ada hayatnya Cinta bukan mengajar kita lemah, tetapi membangkitkan kekuatan.

Cinta bukan mengajar kita menghinakan diri, tetapi menghembuskan kegagahan.

Cinta bukan melemahkan semangat, tetapi membangkitkan semangat Cinta dapat mengubah pahit menjadi manis, debu beralih emas, keruh menjadi bening, sakit menjadi sembuh, penjara menjadi telaga, derita menjadi nikmat, dan kemarahan menjadi rahmat.

Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintaimu, tetapi lebih menyakitkan adalah mencintai seseorang dan kamu tidak pernah memiliki keberanian untuk menyatakan cintamu kepadanya.

Cinta itu adalah perasaan yang mesti ada pada tiap-tiap diri manusia, ia laksana setitis embun yang turun dari langit,bersih dan suci. Cuma tanahnyalah yang berlain-lainan menerimanya. Jika ia jatuh ke tanah yang tandus, tumbuhlah oleh kerana embun itu kedurjanaan, kedustaan, penipu, langkah serong dan lain-lain perkara yang tercela. Tetapi jika ia jatuh kepada tanah yang subur, di sana akan tumbuh kesuciaan hati, keikhlasan, setia budi pekerti yang tinggi dan lain-lain perangai yang terpuji.

Tuhan ciptakan 100 bahagian kasih sayang. 99 disimpan disisinya dan hanya 1 bahagian diturunkan ke dunia. Dengan kasih sayang yang satu bahagian itulah, makhluk saling berkasih sayang sehingga kuda mengangkat kakinya kerana takut anaknya terpijak.

Kamu tidak pernah tahu bila kamu akan jatuh cinta. namun apabila sampai saatnya itu, raihlah dengan kedua tanganmu,dan jangan biarkan dia pergi dengan sejuta rasa tanda tanya dihatinya Bukan laut namanya jika airnya tidak berombak. Bukan cinta namanya jika perasaan tidak pernah terluka. Bukan kekasih namanya jika hatinya tidak pernah merindu dan cemburu. Satu-satunya cara agar kita memperolehi kasih sayang, ialah jangan menuntut agar kita dicintai, tetapi mulailah memberi kasih sayang kepada orang lain tanpa mengharapkan balasan. (Dale Carnagie)

February 2, 2009 Posted by | Uncategorized | 2 Comments

becoming young entrepreneur

seperti apakah wajah wirausaha baru indonesia pasca krisis ekonomi?masih eksiskah mereka?atau jangan-jangan sudah hilang ditelan perubahan?

pertama,dalam dunia usaha berbeda benar dengan dunia kerja. di dunia kerja,kaum profesional dan karyawan mengandalkan penghasilan tetap,tunjangan mobil,ruang kerja yang menarik,dan sekertaris yang cekatan. Di dunia usaha penghasilan tetap hanyalah sebuah ilusi bagi seorang pemula.demikian juga dengan berbagai fasilitas yang disebutkan di atas. jika tidak bijak,semua itu dapat memperkecil asset dan membatasi ruang gerak.tak heran apabila kemudian ada demikian banyak orang yang memilih berhenti berusaha menjadipolitisi. menjadi politisi,anggota parlemen,atau bupati menjadi lebih menarik karena mereka semua menawarkan penghasilan tetap dengan segala fasilitas yang terbilang mewah.

kedua,mereka lebih sebagai seorang opportunist ketimbang seorang wirausaha. Seorang opportunist memasuki medan usaha semata-mata karena kegairahan melihat untung.ketika medan yang dimasuki ternyata juga dimasuki pengusaha-pengusaha lain dan untungnya berkurang,maka seorang opportunist mengambil langkah cabut.akibatnya tidak ada proses pembelajaran,tidak ada inovasi,tidak ada pertumbuhan. Biasanya mereka berpindah-pindah,dari seorang rekanan pemerintah menjadi kontraktor bangunan,lalu peternak lele,production house,pengelola sekolah,lalu pindah lagi ke mini market dan petani cabai kriting.semua menjanjikan untung dikejar,dan yang tidak segera dilepas.

ketiga,kurangnya pengetahuan berusaha,baik pengetahuan berusaha maupun kemampuan mengembangkan produk.

keempat,salah kelola,baik salah memilih mitra,membeli mesin,mengurus produk dan seterusnya. semua yang disebutkan diatas dapat membuat seorang wirausaha kehabisan napas dan cara lain untuk menopang hidupnya.

seorang wirausaha pada dasarnya adalah seorang yang tahan banting,dan mampu menembus setiap batasan yang menghadangnya. seperti kata ralph waldo emerson”setiap dinding selalu memiliki pintu.”karena pintu-pintu itulah maka kita bisa keluar dari segala kesulitan.maka tentu niat saja tidaklah cukup.

December 24, 2008 Posted by | Uncategorized | Leave a comment

new beginner

baru pemula..minta bantuannya untuk menjadi lebih baik lagi.

thank’s…

November 19, 2008 Posted by | Uncategorized | 1 Comment

Hello world!

Welcome to WordPress.com. This is your first post. Edit or delete it and start blogging!

November 19, 2008 Posted by | Uncategorized | 3 Comments